12 Maret 2017 0 komentar

Tentang Melupakan


Malam itu, setelah selesai acara, aku dan kedua temanku masih menunggu di gedung itu. Salah satu temanku menunggu jemputan, jadi aku dan temanku satunya harus menunggu disana hingga jemputannya datang. Ternyata yang mengantar temanku pulang adalah si A. Lucu memang. Si A memiliki hubungan yang tak jelas dengan temanku yang satunya lagi, dan sekarang dia harus mengantarkan temanku yang satunya lagi. Temanku yang pernah memiliki cerita dengannya hanya berkata tidak apa-apa, dia tidak marah. Tapi aku mengerti perasaan itu.

"Beberapa tahun lalu, karena beberapa hal, aku meminta mereka berdua saja yang pergi untuk menyelesaikan urusan perizinan itu, awalnya mereka enggan pergi karena malas mengurus hal yang ribet hanya berdua saja, tapi akhirnya pergi juga. Aku mulai memiliki perasaan yang aneh, seperti takut-takut karna perjalanan mereka hari itu. Lebih kearah apa yang akan terjadi setelah perjalanan mereka hari itu? Aku mengkhawatirkan perempuan yang pergi dengannya hari itu. Aku khawatir sesuatu yang disebut 'rasa' akan tumbuh karna perjalanan mereka hari itu? 

Ternyata.......

Yang aku khawatirkan benar. Beberapa minggu kemudian, aku melihat perempuan itu menunjukkan beberapa hal yang menunjukkan ketertarikannya pada lelaki itu. Aku bisa bilang apa? Tidak ada.  Toh lelaki itu bukan milikku. Lelaki itu pun juga tidak tahu perasaanku kan. Aku melihat perempuan itu menunjukkan dengan terang-terangan perasaannya pada lelaki itu. Ah sudahlah, aku kalah :'). Sayangnya, walaupun sudah tahu tentang hal itu aku masih juga menyukai lelaki itu. Dulu.

Beberapa tahun kemudian, aku melihat langsung interaksi mereka berdua di depan mataku. Ingin tertawa rasanya. "Itu sudah jelas Hani". Mungkin tidak banyak yang tahu apa yang terjadi hubungan di antara kalian, tapi aku salah satu orang yang peka akan hal itu. SKIP "

Nah, jadi ada kaitannya kan antara cerita aku dan temanku. "Bagaimana melihat orang yang disukai  pergi dengan perempuan lain? " :'D
Tak usahlah berbohong kalau kau tidak cemburu, tidak sedih, tak usahlah berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Tak usah lah membohongi diri sendiri lagi kalau kau sudah berhenti menyukai lelaki itu. Cari caramu sendiri untuk berhenti menyukainya. Mungkin kau bukan seperti aku yang kisahnya selalu ditarget oleh waktu. Tapi carilah jalanmu sendiri untuk melupakannnya, karna aku tahu lelaki itu bukan orang yang pas untuk orang baik sepertimu, teman :)

Note:
Hanya flashback, karena kejadian kemarin ini pernah terjadi di diri saya beberapa tahun yang lalu, dan melihat teman saya di posisi tersebut, membuat saya kembali berkaca dan teringat tentang hal itu. Sesuatu yang bernama 'rasa' kepada lelaki itu sudah lama terlupa. Bukan karna orang baru tapi waktu. :')
Maaf, lagi-lagi selalu menuliskan tentang hal yang berbau 'rasa' :')
 
;