Saya mengutip kalimat STPC ini
dari serial novel-nya Gagasmedia yang bertemakan beberapa kota untuk setting
ceritanya. Btw dari serial STPC-nya Gagasmedia, yang saya punya cuman London
(karena saya memang penggemar berat author yang satu ini) sama Bangkok (karena di
review beberapa blogger katanya bagus banget). SKIP.
Tulisan saya kali ini mungkin
agak panjang, rencananya akan saya buat jadi beberapa seri kalau enggak
males :D. Alasan saya nulis cerita dari beberapa kota ini, buat kenangan
tersendiri bagi saya nantinya kalau saya pernah mengunjungi beberapa kota ini
dulunya. Momen perjalanan saya ke beberapa kota ini nggak lepas karna saya yang
udah tinggal disini, selama kurang lebih lima tahun ini. Benar kata Mbak
Trinity pas Meet and Greet yang dulu
saya ikutin, kata beliau:
“Kuliah adalah momen terbesar untuk jalan-jalan dan menikmati hidup”.
Saya udah hobi jalan-jalan dari
dulu, apalagi solo travelling. Yang saya ingat yang bikin saya jatuh cinta
dengan perjalanan terutama solo travelling adalah tantangan dari ayah saya pas
saya SMP kelas 7. Ayah menantang saya untuk pulang kampung sendiri ke Padang
tapi dengan syarat harus belajar masak dan belajar ngejahit di kampung. Waktu itu
bayangin aja, anak kelas 7 baru aja tamat SD trus harus pulkam sendiri ke
Padang naik transportasi umum pula, dan nambah lagi saya bawa adek saya yang
masih kelas 4 SD (Eh gajadi solo travelling sih ya namanya, tapi yaa anggep aja
sama karna gak ada ortu dan masih kecil :D). Tapi Alhamdulillah waktu itu saya
berhasil sampai pulang-pergi Padang-Perawang dengan selamat dengan adek saya. Tapi
misi Ayah untuk bikin saya belajar masak dan belajar ngejahit gagal,
karena di Padang saya kebanyakan main sama sepupu2 saya, pergi sana sini, dan
pas di dapur saya cuman bantu liat doang dan tetep gak paham resep2 dan tips
masak apa aja, apalagi ngejahit gak ada yang saya pahamin satupun). Pokoknya selama
masa sekolah SMP, SMA itu saya beberapa kali pulang kampung ke Padang sendiri, dan kadang berdua sama adek saya. Mungkin karna hal itulah yang jadi awal
keberanian saya untuk pergi-pergi sendiri, dan membuat saya menjadi jatuh cinta
dengan perjalanan terutama solo travelling.
Bukannya saya tidak suka pergi
rame-rame, tapi saya lebih prefer pergi sendirian karna yang saya urus hanya
badan saya sendiri, bawaan sendiri, makanan sendiri, milih destinasi menurut
saya sendiri, dan lain sebagainya sendiri. Hal yang paling-paling saya nggak sukai dari
pergi bareng2 itu adalah saling tunggu-menunggunya. Mungkin temen-temen
terdekat saya paham banget kalo saya itu orang yang gampang banget emosi dan
sangat nggak sabaran, jadi paling gak bisa kalo nungguin orang gitu. Pernah saya
sama temen-temen mau ke Surabaya naik KA yang berangkatnya jam 7. Nah, kalau KA
berangkat jam 7 otomatis jam 06.30 udah harus di stasiun lah yaa kitanya, dan
pas sesampai di stasiun teman-teman saya belum ada satupun, dan mereka baru
datang pas udah di menit-menit terakhir. Saya paling gak bisa sama hal yang
mepet2 begitu, mau kuliah, asistensi, survei, nonton film atau apapunlah saya paling nggak
suka mepet2 dengan jamnya berangkatnya. Dulu pas kuliah masih banyak matkulnya tiap kuliah pagi jam 07.30 pasti saya udah siap-siap dari abis subuh (nyetrika baju-masak-makan-nyiapin buku,dll), kecepetan sih tapi yaa itu saya, dan udah berangkat dari kosan jam 7 dan sampai dikampus jam 07.10. Saya lebih milih menunggu daripada ditunggu :).
Duh pembahasan ini jadi meluas sekali yaa. Jadi intinya STPC ini akan saya tulis tentang perjalanan saya mengunjungi beberapa kota di Indonesia karena saya belum pernah ke LN :(. Mungkin beberapa kota yang akan saya tulis disini nanti seperti Yogyakarta, Padang, Malang, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Surabaya, dan lain-lainnya yang meninggalkan kesan buat saya.
Perjalanan saya ke beberapa kota ini sebagian besar berhubungan dengan jurusan kuliah saya yang mengharuskan jalan-jalan (SURVEI) di setiap semesternya, dan selalu membawa cerita di setiap semesternya. Selain itu, saya merasa beruntung sekali pernah menginjakkan kaki di Pulau Jawa ini karena mudahnya akses, informasi untuk mewujudkan hobi travelling saya. Hal yang paling terasa bedanya itu adanya kereta api. Di daerah saya tidak ada kereta api sehingga kalau kemana-mana harus naik kendaraan pribadi, atau kendaraan umum seperti bus. Akses untuk antar kabupaten di Riau itu masih sulit, dan belum terhubung, seperti adek saya yang kemarin ke Tembilahan, tetapi harus dioper dulu ke Pekanbaru berhenti dimana lagi nyambung lagi pokoknya harus berganti moda beberapa kali yang lokasinya agak memutar dari jalur yang dituju, karena tidak ada kendaraan umum yang mengarah kesana, baru bisa sampai di Tembilahan. Jadi, beruntunglah teman-teman saya yang tinggal dan besar di Jawa ini, mudahnya infrastruktur, murahnya biaya hidup, kualitas jaringan internet yang bagus, dsb yang sangat berbeda dengan daerah saya tinggal :').
Terakhir, saya menuliskan STPC ini karena, mungkin ini tahun terakhir saya tinggal di pulau ini, karena saya harus balik dan mengabdi ke orang tua dan daerah saya sendiri. Untuk nggak lupa dengan semua perjalanan saya selama disini, makanya saya mencoba untuk menuliskan kisah saya di STPC ini. Semoga saya nggak malas untuk menuliskannya. Sampai jumpa di STPC yang pertama nantinya :))
Note:
Tulisan ini saya tulis di sela-sela revisi menuju sidang, karena tiba-tiba aja terfikir, dan daripada terlupa makanya saya menuliskannya :D
0 komentar:
Posting Komentar