Kota pertama dari STPC saya yaitu Jember. Mungkin karena
saya baru aja balik dari kota ini, jadi masih segar ingatan saya terhadap kota
ini. Kunjungan saya ke Jember kemarin ini, karena mau ngeliat Pak Uwo (kalau
bahasa jawanya sih kayak Pakde/ Kakaknya Ibu yang paling tua) saya yang lagi
sakit. Pak Uwo dan Mak Uwo saya udah lama tinggal di Jember, jadi keluarga
terdekat saya di Jawa ini yaa di Jember. Jadi kalau libur lebaran saya nggak
pulang, yaa saya ke Jember.
Awalnya saya ke kota ini tahun 2013, sehabis daftar ulang
pas maba dulu. Saya yang memutuskan untuk mengambil kuliah di Malang, sehingga
mengharuskan saya berlebaran di kota ini.
Sebenernya saya pernah beberapa kali, nggak ikut berlebaran di rumah bareng
keluarga, karna kadang saya sering pulang sendiri ke kampung di Padang tapi
Ayah Ibu saya di Perawang, tapi LDR beda pulau dengan keluarga yaa baru kali
ini, dan jaraknya jauh sekali pula 😢. Ingatan saya hari
itu, tahun 2013 pas sholat ied di Masjid Raya Alun-Alun Jember,
saya bener-bener nggak bisa nahan tangis,
denger suara ibu saya di telpon, rasanya nggak sanggup buat ngomong, tapi mau
gimana lagi “Ini udah pilihan saya untuk tinggal jauh dari orang tua”.
Yang saya sukai dari kota ini yaitu suasananya yang gak
sepadat Malang, cuacanya yang nggak sepanas di Pekanbaru (terakhir saya kesini, kok rasanya Jember makin panas ya? ;'D), makanannya yang murah (lebih murah daripada Malang), dan kotanya yang lumayan bersih. Setahun saya
sudah nggak kesini, tapi nggak banyak yang berubah dari kota ini, beda sama Kota Malang yang dalam setahun aja wajah kotanya banyak berubah. Yang hampir
nggak pernah absen kalau saya ke jember yaitu makan cilok (kalau kita biasa nyebutnya
Bakso Ayam :D). Entah kenapa cilok di Jember ini cocok di lidah saya, apalagi
cilok Eddy yang di simpang kantor DPRD, dan saya ada referensi baru cilok di
depan indomaret di Jalan Dr. Soebandi yang uenaaak :D. Padahal kalo di Malang
saya jarang banget jajan cilok/ bakso ayam begini, tapi kalo di Jember bisa
hampir tiap hari jajan ini terus :D
Pada tahun pertama ke Jember saya udah diajak keliling sama
keluarga ke Pantai Papuma, Puger, Rembangan, dsb. Rembangan yang
berkesan banget buat saya, selain viewnya yang bagus, juga adanya kolam
renangnya yang lokasinya di puncak bukit, jadilah nilai tambah. Jadi kunjungan saya selanjutnya ke Jember yaa hanya untuk silaturahmi dengan keluarga saya disini, karena kalau mau wisata, lokasinya agak jauh dan sayanya juga mager, apalagi Pak Uwo dan Mak Uwo saya sudah tua, kasian kalau harus jalan jauh :D.
Saya biasanya tiap ke Jember selalu naik kereta. Kali pertama saya naik kereta di Jawa yaitu rute kereta Malang-Jember ini, dulu pas Tahun 2013 harga tiketnya masih Rp 30.000, sekarang 2018 harganya Rp 62.000, jauh naik dua kali lipat :'D. Saya pernah ke Jember ini sekali naik bus, dan itu kalau gak salah Idul Adha 2016, bareng Fahri juga. Awalnya saya dan Fahri rencana berlebaran di Malang aja, tapi karena Fahri belum pernah ke Jember, jadinya kami berangkat dadakan ke Jember. Karena dadakan, jadinya kami nggak dapat tiket kereta, trus nyoba naik bus dari Malang ke Jember. Pas di Terminal Arjosari, saya ngeliat-liat Bus mana yang rutenya ke Jember, dan ada bus tulisannya NON EKONOMI. Nah, di pikiran saya, bus NON EKONOMI ini yang ekslusif kayak full AC gitu, jadinya saya milih naik ini. Ternyata kebalikannya, ini bus nggak ada AC-nya, bau asap rokok, bangkunya yang sempit banget, trus penumpang yang bawaanya banyak banget, dan dibelakang saya ada kotak besar yang isinya Ayam, dan selama jalan berkali-kali ini ayam berkokok :'D, trus di sepanjang jalan bus ini berkali-kali berenti ngangkut penumpang termasuk anak sekolahan. Lucu menurut saya, karena ini pertama kalinya saya naik bus yang isinya agak absurd begini, mungkin karena harga tiketnya murah, kalau nggak salah, harganya nggak sampai 20 ribu dengan jarak kurang lebih 180 km, kan lumayan ngirit :D. Tapi jujur, untuk pergi sendirian, saya lebih memilih menggunakan kereta ketimbang bus, karena lebih aman dan nyaman untuk perempuan yang pergi sendirian rasanya :D
Mungkin kalau di list hal-hal yang saya rindukan atau yang
ingin saya lakukan kalau kembali ke kota ini yaitu :
- Makan cilok Eddy/ cilok di depan indomaret Jl. Dr. Soebandi
- Sholat di Masjid Alun-Alun Jember
- Keliling pakai sepeda muter dari rumah ke UNEJ-Alun-Alun Jember-Pasar Tanjung (Saya pernah sepedaan dari rumah trus sarapan lontong sambil ngopi gitu di warung di gang kecil dekat daerah Pasar Tanjung, dan kemaren saya kesana lagi, udah nggak ingat lagi dimana lokasi warung kecilnya :D)
- Jogging dari rumah keliling kompleks trus jajan ke Pasar Perumnas :D (karena kalau di Malang saya males banget buat jogging, kalau di kota baru gitu rasanya ada semangat baru gitu :D)
- Foto di Perumahan Argopuro
- Pengen ke Rembangan lagi (karena saya dulu nggak ada punya foto satupun pas kesini)
Foto Fahri di Jembatan di Perumahan Argopuro Jember
Saya tiap ke Jember seringnya mampir terus ke perumahan ini, tapi terakhir kemarin ini nggak sempat mampir kesana. Saya suka banget view dari jembatan dengan rel di bawahnya ini, dan beberapa kali saya kesana zonk terus fotonya, entah ekspresi saya yang aneh, baju yang saltum, dll :D
Sumber: http://tempatwisatapantai.com/punncak-rembangan-jember-pemandian-lokasi-harga-tiket-masuk/
Bandara Notohadinegoro Jember
Bandara Jember ini baru beroperasi setahun terakhir. Saya kesini karena ngantar Kakak sepupu saya balik ke Padang. Penumpang di bandara ini ditelpon sama maskapainya buat mengingatkan jadwal keberangkatan, mungkin karena bandara kecil ya :D. Bandara Jember ini mirip dengan Bandara Abdurrahman Saleh Malang pas saya awal nyampe di Malang 2013 dulu. Bandaranya yang kecil, mungkin karena Jember yang hanya Kabupaten bukan kota besar, lokasinya yang ditengah-tengah kebun tebu mirip dengan Bandara Malang dan kita dapat ngeliat langsung pesawat landing/ take off dari luarnya :D
Taman Galaxy di Desa Tempurejo
Taman ini cocok untuk wisata low-budget karena masuk kesini gratis hanya bayar parkir, spot foto-fotonya yang lumayan, yaa cocok lah buat keluarga kesini. Kemarin kesini nyobain makan di warung yang didepan dekat Parkir mobil, masakannya enak dan harganya normal (gak terlalu mahal) yaa sekitar Rp7.500- Rp 20.000). Kemarin saya mesen capcay disini dan enak, bisa dicoba kalau berkunjung lagi kesini :D
Oh iya, terakhir oleh-oleh khas Jember ini Prol Tape sama edamame. Dulu pas awal-awal nyampe Jember tiap balik Malang saya selalu bawa oleh-oleh buat temen di Malang, tapi sekarang udah mager bawa-bawa gitu. Prol tape yang enak yang Purnama Jati harganya kurang lebih Rp 28.000, kalau edamame harganya Rp 25.000. Nah saya biasanya beli oleh-oleh di Toko Primadona yang dekat dengan Pasar Tanjung.
“Kota ini seperti rumah tempat saya kembali.
Merasakan aroma rumah, masakan rumah, merasa menjadi seorang anak lagi. dan merasa kembali dekat dengan keluarga“
1 komentar:
Play Casinos & Slot Machines in Maricopa - Mapyro
Looking 룰렛 for Casinos & Slot 영주 출장샵 Machines in Maricopa? Mapyro provides reliable 안동 출장마사지 and free 서귀포 출장안마 casino gaming. Find 서산 출장마사지 out which Casinos provide the best USA
Posting Komentar