31 Desember 2014

Catatan kecil di Binder Biru

Assalamu'alaikum readers :)
Kali ini saya mau ngepost catatan yang tertulis di binder biru. Sebelumnya saya mau cerita, binder ini hadiah juara dari sekolah pas kelas VII. Pas kelas VII itu saya lagi maniak banget sama novel, tiap hari bolak-balik perpustakaan Indah Kiat, dan rental novel Master-Q. Duit jajan abis  dipake buat sewa novel dulu :D. Tahun 2007 itu awal mulai saya baca novel dan sampai sekarang masih  maniak banget sama novel. Dulu inget banget pas awal baca novel baca koleksi teenlitnya gramedia, gagasmedia, metropop, dan lain-lain. Novel pertama yang dibaca Tri Pinks karya Farid Nopriansyah. Abis baca itu langsung ngelahap abis semua rak novel di Perpus Indah Kiat. Awalnya yg teenlit gramedia, pas udah kebaca semua, pindah ke rak gagasmedia, trus pindah ke Metropop Gramedia, trus pindah ke novel sastra. Pokoknya gak kehitung udah berapa banyak buku yang selesai dibaca pas zaman SMP dan SMA gitu. Trus kalau weekend kan sering ke Pekanbaru, nah nongkrongnya juga di Perpus Soeman HS, duh itu perpus surga banget koleksi novelnya luar biasa banyaknya :')

Bedanya dengan sekarang, dulu itu genre yang saya baca masih teenlit doang, kalau sekarang udah bergeser udah gak teenlit lagi, tapi lebih ke arah novel tentang filosofi, dan perjalanan gitu :) O,iya dan korelasi binder biru ini dengan hobi baca novel adalah, saya selalu nyatat quote-quote bagus yang ada di novel yang udah dibaca di binder biru ini. Sebelum ada binder biru ini, saya selalu nyimpen quote-quote novel di hp, tapi ternyata menuliskannya jauh lebih seru, ada rasa bahagia tersendiri. :)

Binder biru ini juga saksi beberapa momen-momen penting yang terjadi sejak saya SMP hingga kuliah ini. Pas mau berangkat ke Malang, binder biru ini yang langsung saya masukin paling awal di tas, karena isinya yang berharga banget :)

Catatan kali ini yang mau gue tulis adalah catatan yang tertulis tanggal 3 Februari 2013 02:15 A.M. :)

"Aku menemukannya. Seseorang yang membuatku menoleh lagi setelah pertemuan pertama kami hari itu. Matanya... Yaa.. matanya. Aku begitu familiar dengan mata itu. Seseorang dari masa laluku memiliki mata yang sama dengannya. Seseorang yang aku tinggalkan di pulau seberang sana. Kini, saat aku memulai kisah baru di Kota Apel ini. Aku berjumpa lagi dengan orang yang memiliki banyak kesamaan dengannya. Matanyaa.. Yaaa, lagi-lagi matanya. Aku begitu memuja matanya. Ada sorot aneh yang membuatku merasa aku begitu mengenalnya.
Aku berhasil mengetahui namanya di perkuliahan minggu kedua, saat seorang temannya meneriakkan namanya. Terlambat memang. Tetapi setidaknya aku berhasil juga mengetahui namanya. :) "




Note: 
Untuk seseorang yang bermata elang . Senang bisa mengenalmu :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;